
Pengertian
Tinea faciei atau tinea fasialis adalah infeksi kulit pada area wajah yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita. Infeksi ini dapat muncul di pipi, dahi, hidung, bibir, dagu, atau sekitar mata, namun tidak termasuk area jenggot pada pria (karena infeksi pada jenggot disebut tinea barbae). Jamur dermatofita menyerang lapisan luar kulit, menyebabkan peradangan dan rasa tidak nyaman jika tidak segera diobati.
Gejala Tinea Faciei
Gejala tinea faciei umumnya mirip dengan infeksi jamur kulit lainnya seperti tinea corporis (kurap). Beberapa tanda yang bisa dikenali antara lain:
- Bercak kemerahan berbentuk bulat atau oval berukuran 1–5 cm.
- Gatal, bersisik, dan kering pada area kulit yang terinfeksi.
- Kadang muncul kerak, bentol, atau bisul kecil di sekitar bercak.
- Gatal dapat bertambah parah saat terkena paparan sinar matahari.
Infeksi ini sering disalahartikan sebagai kondisi non-jamur seperti dermatitis atopik, dermatitis seboroik, psoriasis, rosacea, atau infeksi bakteri lainnya. Karena itu, diagnosis oleh tenaga medis sangat penting sebelum memulai pengobatan.
Baca Juga : Kebotakan Akibat Androgenic Alopecia
Faktor Penyebab
Penyebab utama tinea faciei adalah jamur dermatofita dari golongan Epidermophyton, Microsporum, dan Trichophyton.
Jamur ini hidup di lapisan terluar kulit dan dapat menular melalui beberapa cara:
- Manusia ke manusia: kontak langsung dengan penderita.
- Benda ke manusia: penggunaan bersama handuk, sisir, atau alat kosmetik.
- Hewan ke manusia: kontak dengan hewan yang terinfeksi jamur.
- Tanah ke manusia: paparan tanah yang mengandung spora jamur dermatofita.
Faktor Risiko
Siapa pun dapat terkena tinea faciei, tetapi risiko lebih tinggi pada kelompok berikut:
- Tinggal di daerah beriklim hangat dan lembap.
- Dewasa usia 20–40 tahun.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya penderita diabetes, leukemia, atau HIV/AIDS.
Pengobatan
Pengobatan tinea faciei dapat dilakukan dengan obat antijamur topikal.
Salah satu yang umum digunakan adalah Termisil Cream, yang mengandung bahan aktif antijamur untuk menghambat pertumbuhan jamur dermatofita.
Baca Juga : Cara Kerja Rapid Test HIV
Cara Penggunaan:
- Oleskan tipis pada area kulit yang terinfeksi 2 kali sehari (pagi dan malam).
- Gunakan secara teratur selama 2–4 minggu atau sesuai anjuran dokter.
- Jaga area tetap kering dan bersih agar jamur tidak berkembang kembali.
Jika infeksi cukup parah atau tidak membaik setelah penggunaan topikal, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur oral.
Baca Juga : Kenali Berbagai Penyakit Kulit
Kesimpulan
Tinea faciei merupakan infeksi jamur wajah yang bisa menular dan menyerupai penyakit kulit lain.
Dengan mengenali gejalanya sejak dini dan melakukan pengobatan yang tepat, kondisi ini bisa sembuh total tanpa meninggalkan bekas.
Jangan lupa menjaga kebersihan wajah, alat pribadi, dan lingkungan untuk mencegah penularan ulang.
Baca Juga : kapan harus ke dokter spesialis kulit?




